Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lakon Para Penghianat, Tidak Ikut Nyelundup Tapi Nikmati Fasilitas

 

Bambang Sulistomo, Putra Pahlwan Bung Tomo
Bambang Sulistomo

ADA para penghianat yang tidak ikut nyelundup, tapi mereka menikmati  serta memperoleh segala fasilitas. Mereka ini profesional, bisa saja oknum di bidang keamanan, pertahanan, jurnalisme, penegak hukum, budayawan, cendekiawan, politisi, juga provokator media sosial. Kelompok ini siap dengan puja-puji, sanjungan cinta, pembelaan,  pembenaran  pada apapun langkah pemegang kekuasaan. Mereka ini adalah para pendukung yang fanatik buta pada korupsi, teror pada demokrasi dan  keadilan, juga program  pemiskinan, kebohongan, pengangguran, dan ketimpangan sosial ekonomi.

Ketiadaan contoh keteladanan revolusioner bagaimana mewujudkan masyarakat bangsa dan negara Pancasila, menyebabkan memudarnya nilai-nilai kebangsaan terutama Ketuhanan, Perikemanusiaan, dan Keadilan Sosial yang merata

Ada sebagian individu atau kelompok yang memanfaatkan posisi atau keahlian mereka untuk mendukung pihak penguasa. Ini dapat melibatkan orang-orang di berbagai profesi, termasuk keamanan, pertahanan, jurnalisme, penegak hukum, budayawan, cendekiawan, politisi, atau bahkan provokator media sosial. 

Beberapa alasan mengapa orang mungkin terlibat dalam perilaku ini adalah: 

Kepentingan Pribadi: Beberapa orang mungkin menjadi pendukung yang fanatik buta pada penguasa karena mereka secara pribadi mendapatkan manfaat atau keuntungan dari hubungan mereka dengan pihak penguasa. Mereka dapat memperoleh fasilitas atau keistimewaan tertentu yang tidak mereka dapatkan jika mereka tidak mendukung pihak penguasa. 

Ketakutan dan Intimidasi: Beberapa orang mungkin terpaksa mendukung penguasa karena takut akan konsekuensinya jika mereka menentang atau tidak mendukung  penguasa. Mereka dapat menghadapi ancaman terhadap keselamatan mereka sendiri atau keluarga mereka. 

Keyakinan Ideologi: Beberapa orang mungkin memiliki keyakinan ideologis yang membenarkan tindakan penguasa atau rezim yang korup atau otoriter. Mereka mungkin percaya bahwa tindakan ini diperlukan untuk mencapai tujuan politik atau sosial tertentu, meskipun mereka mungkin memandang tingkat korupsi atau pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. 

Manipulasi Informasi: Propaganda dan manipulasi informasi dapat memainkan peran penting dalam mempengaruhi persepsi masyarakat. Orang-orang yang bekerja di bidang jurnalisme atau media sosial jika tidak mawas diri, mereka rentan dapat disalahgunakan atau dimanipulasi untuk menyebarkan narasi yang mendukung penguasa yang korup atau otoriter. 

Penting untuk diingat bahwa tidak semua individu di profesi yang telah saya sebutkan akan terlibat dalam perilaku semacam itu. Banyak dari mereka yang berupaya mempromosikan keadilan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial, membela rakyat, dan berjuang  bagi kepentingan rakyat agar terlepas dari kemiskinan. Namun, ada juga kasus di mana orang dengan posisi atau keahlian tertentu dapat menyalahgunakan kekuasaan atau memanfaatkannya untuk tujuan pribadi atau politik yang tidak bermoral. 

Kita semua, termasuk rakyat, tentunya memiliki kekecewaan terhadap orang-orang yang memilih menjadi pengkhianat atau pendukung yang buta terhadap korupsi, teror pada demokrasi, ketidakadilan, kemiskinan, kebohongan, pengangguran, dan ketimpangan sosial ekonomi. 

Oknum orang-orang ini memanfaatkan posisi atau keahlian mereka dalam bidang keamanan, pertahanan, jurnalisme, penegakan hukum, budaya, keilmuan, politik, atau media sosial untuk memberikan pujian dan pembelaan kepada mereka yang berkuasa, tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya pada masyarakat. 

Penting untuk diingat bahwa tidak semua individu dalam kelompok atau profesi yang saya sebutkan di atas memiliki sikap atau tindakan yang sama. Mereka memiliki beragam latar belakang, pandangan, dan motivasi. Meskipun ada orang-orang yang mungkin mengeksploitasi kekuatan atau posisi mereka untuk keuntungan pribadi, bukan berarti semua orang dalam kelompok tersebut bersifat korup atau tidak adil. 

Dalam menghadapi situasi ini, penting untuk transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, mendukung lembaga dan mekanisme yang bertanggung jawab untuk mengatasi korupsi, ketidakadilan, dan masalah sosial lainnya juga merupakan langkah yang penting. 

Perubahan yang berkelanjutan membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak dalam masyarakat, termasuk masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalis yang bertanggung jawab, untuk membangun sistem yang lebih adil dan berkeadilan. Salam: Bambang Sulistomo, mantan tapol Orde Baru

Posting Komentar untuk "Lakon Para Penghianat, Tidak Ikut Nyelundup Tapi Nikmati Fasilitas"