Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual-Beli Hukum di Antara Oknum Penegak Hukum

Jual-Beli Hukum di Antara Oknum Penegak Hukum

Bukan tidak mungkin banyak kasus praktek jual-beli hukum di antara oknum para penegak hukum, dimana ada modus rahasia untuk saling menjaga rahasia. Ternyata itu gunanya, rahasia itu bisa dipakai suatu saat untuk menekan atau menyandera satu sama lain, demi menyelamatkan diri atau teman seiring.

Itu hal yang sangat mudah dilakukan, yang penting rahasia tetap bisa dipegang. Jadi kesimpulannya, tidak ada yang kebal hukum di negeri ini, yang ada adalah saling sandera untuk menjaga rahasia bersama. Dan rahasia itu sangat berguna suatu saat. 

Ingat kasus-kasus korupsi seperti buronan KPK Harun Masiku, kasus proyek pengadaan e-KTP di tahun 2011-2012, Menara BTS, saham Freeport, Jakarta International Stadium (JIS) yang sebelumnya bernama Bersih Manusia Wibawa (BMW), kasus bungkus Indomie, dsb ... dsb ... rakyat tidak akan mampu apa-apa ... Bambang Sulistomo 

Negeri ini diguncang oleh dugaan praktik jual-beli hukum yang melibatkan sejumlah oknum penegak hukum, menciptakan modus rahasia yang merajalela di balik tirai institusi yang seharusnya menjaga keadilan dan ketertiban. Kasus-kasus korupsi yang mencuat ke permukaan seperti buronan KPK Harun Masiku, skandal pengadaan e-KTP tahun 2011-2012, Menara BTS, saham Freeport, dan kontroversi terkait Jakarta International Stadium (JIS) yang sebelumnya dikenal sebagai Bersih Manusia Wibawa (BMW) semakin menampakkan kehadiran rahasia gelap yang merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan.

Tampaknya, terdapat pola rahasia yang saling melindungi di antara kalangan oknum penegak hukum. Mereka menggunakan informasi yang dimiliki satu sama lain untuk kepentingan pribadi atau kolektif, yang pada akhirnya menempatkan mereka di posisi saling mendekap, mengurung satu sama lain dalam lingkaran setan korupsi yang tampaknya tidak bisa ditembus oleh hukum.

Kekuatan rahasia ini menjadi alat yang berbahaya. Dalam beberapa kasus, rahasia ini dapat digunakan untuk menekan atau menyandera satu sama lain, menciptakan lingkaran kekuatan yang mencegah terungkapnya tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Apapun yang terjadi, rahasia ini dijaga ketat, mungkin untuk menjaga kelangsungan hidup mereka atau teman-teman mereka.

Dalam situasi seperti ini,  ini adalah situasi yang paling merusak kepercayaan publik terhadap sistem hukum dan pemerintah.

Rakyat merasa tak berdaya di hadapan lapisan-lapisan kekuasaan yang tampaknya tidak tersentuh oleh hukum. Namun, kasus-kasus ini harus menjadi momentum untuk perubahan. Peningkatan transparansi, tindakan tegas terhadap pelanggar hukum, dan reformasi dalam struktur kekuasaan harus ditegakkan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan bahwa tidak ada yang di atas hukum dan kebal hukum.

Posting Komentar untuk "Jual-Beli Hukum di Antara Oknum Penegak Hukum"