Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rakyat Pingsan Cari Kerja, Elite Sibuk Cuan: Kritik Tajam Bambang Sulistomo

Rakyat Pingsan Cari Kerja, Elite Sibuk Cuan: Kritik Tajam Bambang Sulistomo

Jakarta – Tokoh nasional Bambang Sulistomo kembali melontarkan kritik tajam terhadap situasi sosial dan ekonomi yang kian memprihatinkan.

Bambang yang juga dikenal sebagai putra pahlawan nasional, Bung Tomo, menggambarkan realitas Indonesia saat ini sebagai pertarungan antara "air mata anak negeri" dan "air bah cuan haram" akibat perilaku korup di kalangan elite.

Pernyataan Bambang seolah menjawab situasi tragis yang terjadi di Bekasi. Dalam laporan tayangan MetroTV baru-baru ini, acara Job Fair di GOR Kota Bekasi berujung ricuh karena ribuan pencari kerja membludak di luar kapasitas. Bahkan sejumlah orang sampai pingsan karena berdesakan dan kelelahan.

“Ini terjadi di semua daerah seperti air bah air mata anak negeri yang mengalir deras, yang berhadapan dengan air bah cuan haram hasil memeras korupsi para atasan, ” ungkap Bambang Sulistomo, Kamis (29/05/2025), di Jakarta.

Di sisi lain, pemerintah dan pemegang kekuasaan dinilai justru sibuk mengamankan proyek dan kepentingan sendiri, alih-alih fokus pada penanganan pengangguran atau penciptaan lapangan kerja yang nyata.

“Bayangkan betapa air mata kemiskinan, kelaparan, pengangguran, sulitnya memberantas praktik jual beli hukum, jabatan, proyek-proyek pemborosan,” tambahnya.

Ricuhnya bursa kerja di Bekasi menjadi simbol nyata dari keputusasaan rakyat menghadapi kondisi ekonomi yang sulit. Ribuan pencari kerja datang dari berbagai wilayah, berharap mendapat kesempatan, namun justru menghadapi kerumunan tanpa kontrol dari pihak yang bertanggungjawab.

Pernyataan Bambang yang mempertanyakan keberanian elite untuk “menunjuk hidung” dan mengoreksi kebobrokan struktural juga terasa relevan dengan situasi ini.

“Apakah semua kesulitan hidup, kebodohan, penindasan, nyolong harta dan kekayaan alam, dan semua kebobrokan, kebohongan, kepalsuan yang berlangsung selama ini tidak ada yang berani tunjuk hidung,” ucapnya.

Ricuhnya job fair ini bukan sekadar insiden, tapi refleksi dari kegagalan struktural dalam menyediakan lapangan kerja yang bermartabat, aman, dan manusiawi. Sementara itu, publik terus dibombardir dengan pemberitaan tentang dugaan korupsi dan pemborosan anggaran di level pusat maupun daerah. 


Kericuhan job fair Bekasi dan kritik Bambang Sulistomo seharusnya menjadi momentum bagi para pemangku kebijakan untuk membuka mata dan hati. Di balik antrean panjang pencari kerja, ada jeritan rakyat yang lelah, lapar, dan kehilangan harapan.(ur)

Posting Komentar untuk "Rakyat Pingsan Cari Kerja, Elite Sibuk Cuan: Kritik Tajam Bambang Sulistomo"