Bambang Sulistomo: Wali Kota Hasto Tunjukkan Integritas Sejati, Tamparan untuk Politisi Rakus Jabatan!
JAKARTA - Di tengah bisingnya politik dan gemerlapnya jabatan yang diperebutkan bak barang dagangan, seorang wali kota dari Yogyakarta memilih langkah yang tak biasa. Hasto Wardoyo, nama yang kini hangat dibicarakan bukan karena glamor, melainkan karena kesederhanaannya yang begitu membumi. Ia menolak menerima pengadaan mobil dinas baru senilai hampir Rp3 miliar. Bukan karena tak mampu atau tak berhak, tetapi karena ia tahu: rakyat lebih membutuhkan lingkungan yang bersih, bukan tontonan mewah dari pemimpinnya.
Langkah luar biasa dan bernilai besar itu menuai respons dari banyak kalangan. Salah satunya datang dari Bambang Sulistomo, seorang tokoh masyarakat dan tokoh politik nasional yang dikenal tajam dalam menyuarakan nurani publik. “Sikap jujur Wali Kota Yogyakarta yang sederhana ini beda sekali dengan para politisi partai yang ditunjuk dapat jabatan wapres, lalu diberi tambahan jabatan komisaris-komisaris di BUMN besar, dan terlihat menerimanya dengan wajah ceria riang gembira,” ujarnya di Jakarta, Minggu (3/08/2025) dengan nada getir namun penuh harap.
Bagi Bambang Sulistomo yang kini menjadi Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, langkah Hasto adalah secercah cahaya di tengah gelapnya praktik politik penuh ego dan kepentingan pribadi serta maraknya jual-beli hukum. Hasto tak hanya menolak mobil dinas, tapi juga menolak pengadaan mebel dan tempat tidur baru di rumah dinasnya. Ia tahu, yang dibutuhkan warga adalah hasil nyata, bukan kenyamanan pribadi yang dibungkus dalih protokoler.
“Mobil dinas bukan prioritas saya. Yang dibutuhkan warga adalah lingkungan bersih dan sehat,” ucap Hasto dalam rapat anggaran bersama DPRD pada Senin (21/7/2025) lalu.
Sebanyak 600 gerobak sampah akhirnya dibeli dari dana tersebut. Dengan harga sekitar Rp5 juta per unit, gerobak-gerobak itu akan disebar ke kampung padat, kawasan wisata, hingga titik rawan sampah. Pilihan yang mungkin dianggap kecil oleh sebagian pejabat, tapi bagi warga, itulah bentuk perhatian yang nyata yang menyentuh dan dibutuhkan. Sebanyak 600 unit gerobak sampah sangat bermanfaat dalam menunjang kelancaran program kebersihan lingkungan di tingkat RW.
“Pemimpin seperti Hasto ini seharusnya jadi panutan,” lanjut Bambang, “Bukan yang sibuk berburu jabatan dan fasilitas, tetapi yang berani hidup sederhana demi rakyatnya. Ini bukan soal gaya hidup, tapi soal keberpihakan.”
Di masa ketika kursi dan kekuasaan seolah menjadi tujuan, bukan alat untuk melayani, sosok seperti Hasto hadir sebagai pengingat: bahwa menjadi pemimpin bukan tentang dilayani, tetapi tentang memberi. Tentang mengesampingkan ego, tentang mendahulukan kebutuhan rakyat ketimbang kemewahan pribadi.
Rakyat sudah sangat lelah dibohongi, tapi tak pernah berhenti berharap. Syukurlah bahwa di negeri ini, masih ada harapan. Masih ada pemimpin yang memilih gerobak sampah untuk rakyat, daripada mobil dinas. Masih ada yang memilih membersihkan negeri ini, bukan menambah beban dengan ego dan kepentingan pribadi.
Dan suara yang dilontarkan Bambang Sulistomo adalah suara yang mengingatkan kita semua: bahwa di negeri ini, harapan tak pernah benar-benar padam. Masih ada pemimpin yang berani menempatkan kepentingan rakyat di atas fasilitas pribadi. Masih ada yang memilih keputusan sederhana namun bermakna ... membeli gerobak sampah alih-alih mobil dinas — demi kehidupan yang lebih bersih, sehat, dan bermartabat bagi warganya. (ur)
Posting Komentar untuk "Bambang Sulistomo: Wali Kota Hasto Tunjukkan Integritas Sejati, Tamparan untuk Politisi Rakus Jabatan!"