Bambang Sulistomo: PGI Bicara Politik untuk Kepentingan Bangsa, Minta Presiden Jokowi Kendalikan Harga Sembako

Masyarakat sedang mengantri untuk mendapatkan minyak goreng. (Antara)

JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) minta Presiden Jokowi segera kendalikan harga bahan pokok. Demikian siaran pers yang dikeluarkan PGI terkait isu terkini yang terjadi di tanah air.

"Ini suara rakyat, menurut saya, ini yang dibutuhkan rakyat," ungkap founder Lembaga Pengkajian Sosial Politik dan Ketahanan Nasional (LPSPKN) Bambang Sulistomo,  di Jakarta, menanggapi Siaran Pers PGI yang lansir sejumlah media online, Selasa (8/03/2022).

Lanjut Bambang, selama ini PGI tidak pernah bicara politik. Namun sekali ini PGI bicara politik untuk kepentingan bangsa, yang jauh lebih baik dari sekedar puja-puji yang berlebihan pada kekuasaan, yang tidak mampu mengendalikan sistem ekonomi pasar kita. 

"Sistem ekonomi pasar kita  liberal, rakus, radikal serta sangat toleran pada ketimpangan sosial ekonomi, kemiskinan dan praktek jual-beli hukum dan jabatan," pungkas Bambang yang juga dikenal sebagai salah satu putra Pahlawan Bung Tomo. 

Mengutip BeritaManado.com -- jaringan Suara.com, PGI prihatin dengan dampak pandemi Covid-19 dan melemahnya kondisi ekonomi masyarakat.

Belanja konsumen yang melemah akibat Covid-19, akan semakin dilemahkan bila perang Rusia dan Ukraina semakin meluas.Terlebih dalam seminggu terakhir telah terjadi kenaikan tarif tol, elpiji, BBM, dan bahan pokok lainnya.

Kelangkaan barang dan kenaikan harga terjadi pada berbagai komoditi. Seperti minyak goreng, kedelai untuk tahu tempe, daging sapi, dan daging ayam.

PGI juga mengimbau warga gereja dan masyarakat secara umum. Untuk sedapat mungkin membatasi gaya hidup konsumerisme. Sebaliknya mengembangkan pola hidup ugahari yang mengarus-utamakan laku hidup sederhana dan kesediaan untuk saling membantu antara sesama warga bangsa.

“Dalam solidaritas global, bersamaan dengan perayaan minggu-minggu pra-Paskah, PGI mendorong gereja-gereja anggota untuk terus berdoa bagi mereka yang menderita akibat kebrutalan perang di Ukraina. Semoga perang segera dihentikan, sehingga pemulihan dampak perang terhadap kemanusiaan dan lingkungan bisa segera digalakkan. Tuhan berkati,” pungkas Kepala Humas PGI  Jeirry Sumampow dalam siaran persnya.

Covid-19 belum reda, masyarakat kembali diperhadapkan dengan situasi perang Rusia-Ukrania. Berakibat pada melonjaknya harga energi dunia, terutama gas alam.

Menurut PGI, peningkatan harga energi akan berpengaruh langsung terhadap seluruh rantai pasokan yang menyebabkan harga berbagai barang turut naik. Seiring meningkatnya inflasi di banyak negara. (rgi)